Salah Satu Warga Parakansalak Soroti Hak Jawab Ke Media Online dari Kades, Terkait Pengerjaan Jalan Yang Diduga Tidak Sesuai Fakta

Sukabumi, SF.Info – Suara keresahan datang dari salah satu warga Desa Parakansalak, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, terkait pelaksanaan proyek pengaspalan jalan yang dilakukan di beberapa titik, khususnya di Kampung Cikareo dan Kampung Sukarame. Warga menyayangkan pernyataan hak jawab Kepala Desa yang di tunjukan ke salah satu media online.yang dianggap tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.(29/4/2025)

Salah satu perwakilan warga menyampaikan unek-uneknya dengan tegas. Ia mempertanyakan transparansi dan kualitas pengerjaan jalan yang menggunakan dana negara, serta meminta klarifikasi lebih lanjut atas surat pernyataan yang sebelumnya dikeluarkan oleh Kepala Desa.pada tanggal 26 April 2025

Menurut salah satu warga,yang tidak mau disebutkan namanya.proyek pengaspalan tersebut melibatkan pihak ketiga, yaitu beberapa CV (perusahaan kontraktor), namun proses lelang atau penunjukan CV tersebut tidak pernah diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat.

“CV-CV yang diundang oleh pihak desa, istilahnya lelang itu kapan dilaksanakan dan di mana diadakannya? CV siapa yang memenangkan tender itu?” tanya warga.

Warga menilai bahwa seharusnya masyarakat berhak tahu siapa yang mengerjakan proyek karena itu merupakan bentuk transparansi publik.

Kualitas Jalan Dinilai Buruk, Cepat Rusak

Sorotan paling tajam diberikan pada kualitas aspal yang digunakan dalam proyek tersebut. Dalam waktu hanya beberapa hari setelah pengaspalan, jalan yang sudah dikerjakan mulai mengelupas.

“Kalau memang sudah dilakukan pengujian laboratorium, kenapa hasilnya seperti ini? Baru beberapa hari sudah terkelupas. Kami merasa ini tidak sesuai,” kata warga.

Mereka mengaku bersyukur jalanan kampung telah diaspal, namun merasa kecewa karena dana yang digunakan berasal dari anggaran negara, yang seharusnya memberikan hasil berkualitas dan tahan lama.

Rasa Syukur yang Pahit: “Kami Tidak Puas”

Meski bersyukur dengan adanya pembangunan, warga tetap menyuarakan kekecewaan karena realisasinya tidak sesuai harapan. Mereka menilai bahwa kontraktor tetap boleh mengambil keuntungan, tetapi tidak seharusnya mengorbankan kualitas.

“Minimal sesuai dengan keinginan masyarakat. Jalan itu harus kuat bertahun-tahun, bukan baru hitungan hari sudah rusak. Ini uang rakyat,” tambah warga lainnya.

Tidak Ada Papan Informasi Proyek, Dimana Transparansi?

Hal lain yang dikeluhkan adalah tidak adanya penanggung jawab atau tim pelaksana yang tercantum di dalam papan proyek yang biasanya wajib di sampaikan dan tertulis lalu dipasang sebelum pengerjaan. Papan informasi proyek berfungsi memberi tahu masyarakat siapa pelaksana proyek.

“Kenapa penanggungjawab dari pekerjaan tersebut di papan informasi tidak ada? Dan Biasanya sebelum proyek dimulai, papan proyek sudah ada. Tapi ini, setelah muncul di media online, baru muncul nama CV-nya. Ini jelas-jelas menyalahi prinsip keterbukaan informasi publik,” ujar warga.

Harapan Warga: Pemerintah Desa Harus Lebih Kooperatif dan Transparan

Salah satu perwakilan warga Desa Parakansalak berharap pemerintah desa bisa lebih terbuka dan kooperatif dalam setiap pelaksanaan pembangunan. Mereka menegaskan bahwa kritik ini bukan bentuk penolakan terhadap pembangunan, melainkan kontrol sosial agar anggaran negara tidak sia-sia.

“Kami meminta surat klarifikasi dari ibu kepala desa ditinjau ulang. Kami hanya ingin proyek dilakukan dengan kualitas yang baik dan sesuai aturan. Kami bukan menghalangi pembangunan, tapi ingin pembangunan itu benar dan bisa dinikmati masyarakat dalam jangka panjang,selain itu kami juga meminta kepada dinas Terkait seperti DPMD,Inspektorat,APH,dan tim dari kecamatan agar segera cek lokasi.jika di temukan adanya pelanggaran agar segera di tindak.sesuai aturan” tutupnya.

(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *