Tanpa Politik Uang, Pemuda Kalaparea RW 09 Tunjukkan Wajah Asli Demokrasi Rakyat Jadi Contoh Akal Sehat

SorotanFakta || Sukabumi – Di tengah kian merosotnya partisipasi politik di kalangan generasi muda, sekelompok pemuda di Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, justru menghadirkan harapan baru. Melalui kegiatan Pemilihan Ketua Pemuda RW 09, mereka menunjukkan bahwa demokrasi tidak hanya bisa hidup di ruang parlemen, tetapi juga tumbuh kuat di lingkungan desa.Minggu (5/10/2025)

Pemilihan ini bukan sekadar ajang mencari sosok pemimpin baru di tingkat RW, melainkan momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi, partisipasi, dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. Dengan semangat kebersamaan, seluruh pemuda Kalaparea bergotong royong menyukseskan kegiatan yang digelar secara terbuka dan transparan ini.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Amun Ubes, kegiatan tersebut dirancang bukan hanya untuk menentukan siapa yang akan memimpin, tetapi juga untuk mengajarkan makna demokrasi yang sehat dan bermartabat.

“Pemilihan Ketua Pemuda ini kami jadikan momentum untuk menumbuhkan kesadaran demokrasi di kalangan pemuda. Dari sinilah kita belajar berdemokrasi yang jujur, terbuka, dan penuh tanggung jawab,” ujarnya kepada awak media.

Proses pemilihan berlangsung dalam suasana yang hangat namun kompetitif. Para calon ketua pemuda diberi kesempatan menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan para pemuda RW 09. Setiap peserta pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung, menjadikan proses ini sebagai bentuk latihan nyata dalam berpolitik yang etis dan partisipatif.

Tak hanya sekadar kegiatan seremonial, pemilihan ini menjadi ruang pembelajaran yang berharga bagi generasi muda desa. Mereka belajar bagaimana menyusun gagasan, berdialog secara terbuka, menghargai perbedaan pendapat, hingga menerima hasil akhir dengan lapang dada nilai-nilai yang kini seringkali tergerus oleh praktik politik pragmatis di tingkat yang lebih tinggi.

Tokoh masyarakat setempat, Yusup Supriadi, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif para pemuda tersebut.

“Inilah langkah awal membangun budaya demokrasi yang sesungguhnya, dimulai dari pemuda. Kalau pemudanya sudah memahami arti demokrasi, maka masa depan desa akan lebih baik. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan yang lahir dari proses yang jujur dan terbuka,” tuturnya.


Lebih dari sekadar pemilihan, kegiatan ini menegaskan pentingnya regenerasi kepemimpinan di tingkat akar rumput. Demokrasi di desa bukanlah konsep abstrak, tetapi sesuatu yang bisa diwujudkan melalui tindakan sederhana namun bermakna seperti pemilihan ketua pemuda ini.

Semangat demokrasi yang tumbuh di Kalaparea RW 09 diharapkan dapat menginspirasi lembaga-lembaga lain, mulai dari RT, RW, DKM, hingga kelompok sosial masyarakat, untuk mengedepankan transparansi dan musyawarah dalam setiap proses pengambilan keputusan.

Kegiatan ini juga memperlihatkan bahwa pemuda bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga penggerak perubahan di lingkungannya. Melalui semangat kebersamaan, keterbukaan, dan tanggung jawab sosial, mereka menunjukkan bahwa demokrasi sejati berakar dari desa dari ruang kecil tempat nilai-nilai kejujuran dan keadilan masih dijunjung tinggi.

Dari Kalaparea, semangat demokrasi itu terus berdenyut. Dari pemuda untuk desa, dari desa untuk Indonesia yang lebih bermartabat.

(Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *